Mengungkap Hikmah di Balik Rukun Ibadah Umroh: Petualangan Spiritual di Tanah Suci

Apa itu Ibadah Umroh

Umroh adalah ibadah umat muslim yang dilakukan di Makkah al-Mukarramah, khususnya di Masjidil Haram. Ibadah umroh mirip dengan ibadah haji, tetapi ada perbedaan dalam pelaksanaannya. Perbedaan utama terdapat pada rukun yang dilaksanakan selama ibadah. Rukun ibadah umroh terdiri dari ihram serta niat di miqat, tawaf, sa’i, tahallul, dan tertib. Dibalik pelaksanaan rukun umrah terdapat sejumlah hikmah yang terkandung. Di antaranya adalah:

1. Hikmah ihram

Mensucikan dan Menyerahkan Diri, Ihram merupakan tahap awal dalam ibadah umroh. Pada tahap ini jamaah akan diwajibkan untuk menggunakan pakaian ihram, mensucikan diri, meninggalkan atribut dunia, dan fokus pada ibadah kepada Allah dengan niat yang tulus. Hal ini mengingatkan kita bahwa di hadapan Allah, semua manusia sama, dan perbedaan hanya terletak pada amal ibadah. Pakaian ihram memiliki makna pembebasan dari hawa nafsu dan godaan dunia. Dengan menggunakan pakaian Ihram, jamaah diajak untuk menyerahkan sepenuhnya kepada Allah, membebaskan dari ikatan dunia seperti pangkat, darah, keturunan, harta, dan status sosial yang bisa merusak persaudaraan. Selain itu, ihram juga mengajarkan kesetaraan di hadapan Allah, di mana tidak ada pandangan atas pangkat atau jabatan. Yang dilihat adalah ketakwaan dan amal kebaikan seseorang.

2. Hikmah tawaf

Sebagai Syiar Islam, Dalam ibadah umroh para jamaah melantunkan kalimat-kalimat talbiyyah dan thayyibah. Kalimat talbiyah merupakan pernyataan simbolisasi tauhid dengan demikian lisan dan hati senantiasa ingat kepada Allah.

Tanda-tanda Keagungan Allah, Gerakan tawaf, yang melibatkan mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali, memiliki makna mendalam. Thawaf menggambarkan perputaran alam, seperti pergerakan bumi yang menyebabkan pergantian waktu siang dan malam, serta kelanjutan kehidupan. Lebih dari sekadar ritual, thawaf adalah simbol perjalanan hidup manusia yang berusaha mendekatkan diri kepada Allah. Dengan melakukan tawaf, mengingatkan kita bahwa manusia berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya di akhir hayat.

3. Hikmah sa'i

Belajar tentang Iman, Siti Hajar merupakan salah satu hamba yang istimewa di hadapan Allah karena keimanan dan keteguhannya dalam menghadapi cobaan. Bukti nyata dari keimanan ini adalah reaksi yang diberikan ketika Nabi Ibrahim meminta untuk tinggal di padang tandus atas perintah Allah SWT. Siti Hajar memiliki keyakinan yang kuat bahwa Allah tidak akan meninggalkannya, meskipun keadaan saat itu sangat sulit, di tengah tanah yang tandus.

Sikap Tawakal dan Ikhtiar, Siti Hajar adalah bukti nyata bagaimana beliau tidak putus asa dalam mencari sumber air untuk Ismail di antara bukit shafa dan marwa. Dengan iman dan tawakkal yang kuat, beliau terus melakukan ikhtiar tanpa henti. Akhirnya Allah memberikan pertolongan dengan munculnya mata air Zamzam dibawah kaki ismail. Kisah ini memberikan pelajaran kepada kita untuk melakukan tawakkal dan ikhtiar dalam kehidupan sehari-hari dengan baik. Namun kita harus menyadari bahwa Allah bisa memberikan solusi yang tak terduga. Solusi tersebut mungkin tak sesuai harapan kita, tapi kita harus percaya itu adalah yang terbaik menurut kehendak Allah.

Ikhlas, Siti Hajar menunjukkan sikap yang sangat ikhlas dalam menerima ketetapan takdir yang Allah berikan. Saat ditinggalkan oleh Nabi Ibrahim, Beliau patuh kepada perintah-Nya dengan sepenuh hati, tanpa keluhan. Ikhlasnya juga terlihat saat memberikan perawatan terhadap Ismail dan dalam segala tindakan selanjutnya. Tanpa keikhlasan yang mendalam, akan sulit bagi seseorang untuk menerima ketetapan Allah, karena sifat manusia yang sering kali tidak pernah puas.

4. Hikmah tahalul

• Membersihkan Diri, Tahalul dikerjakan dengan cara memangkas rambut. Dengan melakukan tahalul maka jamaah telah bebas dari larangan saat ihram. Selain itu, tahallul mempunyai hikmah membersihkan diri, meninggalkan pikiran-pikiran kotor, dan meninggalkan hal yang tidak bermanfaat.

• Rukun Keempat, Tahalul  merupakan rangkaian kegiatan keempat dalam rukun ibadah umroh. Dengan melakukan tahallul, maka telah berakhir rangkaian ibadah umroh.

5. Hikmah tertib

Disiplin, Rukun terakhir dalam ibadah umroh adalah menjalankan seluruh rangkaian rukun umroh dengan tertib dan berurutan. Ini mengajarkan disiplin dan ketidakbolehan untuk mengubah urutan atau melaksanakan rukun umroh sesuai keinginan pribadi.

***

Baca juga:

Miqat dalam Umroh: Pintu Menuju Perjalanan Rohani yang

Powered by Froala Editor