Miqat dalam Umroh: Pintu Menuju Perjalanan Rohani yang Suci
Salah satu rukun dalam melakukan umroh adalah ihram. Dalam melakukan ihram, mengambil miqat menjadi hal yang wajib. Bila kewajiban ini dilanggar, ibadah umroh jamaah tetap sah, namun harus membayar dam. Miqat berasal dari bahasa Arab yang berarti tempat yang sudah ditetapkan. Miqat secara istilah merupakan batas waktu dan tempat dimulainya ibadah umroh. Apabila melintasi miqat, jamaah yang akan memulai ibadah umroh sudah menggunakan kain ihram dan berniat untuk melakukan umroh. Miqat terdiri dari 2 jenis yaitu Miqat Zamani dan Miqat Makani.
Miqat Zamani merupakan batas waktu melaksanakan umroh. Dalam ibadah umroh miqat zamani berlaku pada sepanjang tahun pada waktu umroh dapat dilakukan. Jamaah boleh melakukan umroh dalam sepanjang tahun sesuai dengan kehendaknya.
Miqat makani merupakan miqat batas tempat untuk memulai ihram. Batas tempat ini ditentukan berdasarkan wilayah keberangkatan jamaah. Terdapat 5 lokasi yang ditetapkan untuk mengambil miqat. Hal ini sesuai dengan hadist dari Ibnu Abbas Ra yang artinya “Sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam menetukan miqat penduduk madinah di Dzulhulaifaf, untuk penduduk Syam di Al-Juhfah, untuk penduduk Najad di Qarnul Manazil dan untuk penduduk Yaman di Yamlamlam. Beliau bersabda, ‘tempat-tempat ini berlaku bagi mereka dan bagi orang yang datang lewat tempat tersebut, meskipun bukan penduduknya. Bagi orang yang ingin melakukan haji dan umroh. Dan barangsiapa yang (tinggal) sebelum miqat, maka (ihramnya) dimulai dari keluarganya (rumahnya). Bahkan termasuk penduduk Mekkah, memulai (ihram haji) dari Mekkah)” (HR. Bukhari 1524 dan Muslim, 1181).
Yalamlam, merupakan batas miqat untuk penduduk Yaman dan jamaah yang melalui rute ini. Bagi jamaah yang mengambil miqat saat berada di pesawat dapat mengambil miqat di lokasi ini. Kru pesawat akan mengumumkan apabila pesawat akan melintas di atas Yalamlam dan jamaah dianjurkan segera berpakaian ihram dan melakukan niat.
Jamaah dari berbagai negara dapat menyesuaikan akan mengambil miqat dimana sesuai dengan tempat yang dilewati. Terdapat beberapa sunnah yang dianjurkan sebelum menggunakan pakaian ihram diantaranya yaitu mandi dan membersihkan kotoran di badan, membersihkan rambut-rambut badan dengan mencukur bulu ketiak dan kamaluan, memotong kuku dan kumis, dan memakai wewangian. Berlakunya miqat saat melakukan ibadah umroh memiliki hikmah tersendiri. Hikmah tersebut merupakan isyarat tentang pentingnya tempat (ruang) dan waktu dalam menjalani semua aktivitas. Di sisi lain, miqat merupakan pintu masuk untuk memulai ibadah umroh, maka dari titik miqat inilah jamaah akan bersiap diri menuju baitullah (rumah Allah). Saat melakukan miqat, jamaah harus benar-benar mempersiapkan diri, baik secara lahir maupun batin. Hal ini agar jamaah benar-benar siap dan layak menjadi tamu-Nya.
Powered by Froala Editor
Wanita Wajib Tahu, Berikut 7 Tata Cara Melaksanakan Ibadah Umroh
7 Keutamaan Ibadah Umroh, Ibadah yang Memperoleh Banyak Keberkahan
Mengenal Bulan Safar : Makna Dalam Islam Dan Sejarah
Pengertian Haji : Syarat, Rukun, Dan Keutamaannya Dalam Islam
Tata Cara Pelaksanaan Badal Umroh Ketentuan dan Syaratnya
Cara Mengecek Izin Travel Umroh Resmi Di Kementrian Agama Secara Online
Pakaian Ihram Perbedaan Ketentuan Laki-Laki dan Wanita
Mengenal Kota Thaif dan Sejarah Nabi Muhammad ﷺ Di Thaif
Pengertian Badal Umroh, Syarat, dan Tata Caranya
Mengenal Layanan Visa Transit: Cara Membuat & Biaya